PERCOBAAN
A.JUDUL :
PENGENALAN GUGUS FUNGSI (FENOL)
B.TUJUAN :
1. Mengenal
perbedaan golongan senyawaan organik berdasarkan gugus fungsinya
2.Membandingkan sifat fisik dan kimia dari
golongan senyawaan organik yaitu hidrokarbon,alkohol,fenol,asam karboksilat,dan
senyawa organic
3.Menguji reaksi gugus fungsi yang penting
dalam bidang kimia,biokimia,dan fisiologi
C.DASAR TEORI
Fenol adalah sekelompok senyawa organik yang
gugus hidroksinya (-OH) langsung melekat pada karbon cincin benzene. Fenol atau
asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau
khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil
(-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa
zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.Aktifator
kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik terletak pada gugus –OH nya,
karena ikatan karbon sp2 lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3
maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah diputuskan. Fenol sendiri bertahan
terhadap oksidasi karena pembentukan suatu gugus karbonil mengakibatkan
dikorbankanya penstabilan aromatik.Fenol umumnya diberi nama menurut senyawa
induknya. Kimiawi fenol telah diketahui lama sebelum pengetahuan kimia organik,
sehingga banyak fenol mempunyai nama-nama umum. Fenol sendiri 10.000 kali lebih
asam dari pada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam dibandingkan alkohol dan
air ialah karena ion fenoksida dimantapkan oleh resonansi.
Fenol memiliki kelarutan
terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang
cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O−
yang dapat dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik
lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol
dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H.Fenol berlaku sebagai asam lemah
(lebih lemah dari asam karboksilat),sehingga dengan basa dapat menghasilkan
garam yang disebut fenoksida.Fenol dapat juga menghasilkan ester.
Senyawa turunan fenol
lainnya pada bumbu dapur dan sering dijumpai pada cengkeh, vanila dan lainnya,
senyawa tersebut seperti isoeugenol, eugenol, vanili dan timol.
Suatu sifat fenol yang
khas adalah warna yang ditimbulkannya dengan besi (III) klorida (FeCl3),
tetapi warna itu berlainan untuk masing-masing jenis fenol.Atom H pada cincin
fenol lebih mudah diganti disbanding pada benzena.Sehingga fenol dengan air
brom yang cukup segera membentuk endapan putih tribromofenol yang tidak
larut.Reaksi ini juga digunakan untuk menguji adanya fenol.Beberapa turunan
dari senyawa yang penting banyak dipergunakan sebagai antiseptik seperti fenol,
m-klorofenol dan p-bromofenol.
Sifat- sifat dari fenol
yaitu fenol yang murni berupa hablur
yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air, sedangkan larutannya dalam air
bersifat sebagai asam lemah, karena mengalami oksidasi,Senyawa fenol ini
seperti halnya alkohol, dapat dijadikan senyawa eter maupun ester,dalam senyawa
fenol terdapat gugus-OH yang terikat pada atom C yang berikatan rangkap,atom
H dari inti benzene dalam fenol lebih mudah diganti (disubtitusi) dengan
atom atau gugus lain, dari pada atom H dalam inti benzene saja.Penggunaan fenol
yatu digunakan sebagai dis-infektan (antiseptik),untuk pembuatan asam pikrat,
asam salisilat,sebagai pewarna dan resin sitesis,dan
digunakan untuk pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi
rumput liar, dan lainnya,juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu
bara. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada
cengkeh.
Meskipun mirip
dengan alkohol , fenol
memiliki sifat unik dan tidak diklasifikasikan sebagai alkohol (karena gugus
hidroksil tidak terikat pada atom karbon jenuh).
Keasaman dari kelompok hidroksil dalam fenol umumnya menengah antara yang alifatik alkohol dan asam
karboksilat (pK mereka adalah
biasanya antara 10 dan 12).Fenol dapat memiliki gugus hidroksi dua atau lebih
terikat pada cincin aromatik (s) dalam molekul yang sama. Contoh paling
sederhana adalah tiga benzenediols , masing-masing memiliki dua gugus hidroksi
pada cincin benzen.
D.ALAT
DAN BAHAN
a)
Alat – alat yang digunakan
Gambar Alat
|
Nama dan
Fungsi Alat
|
|
Tabung Reaksi
Berfungsi : Fungsi utama
dati tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan zat - zat kimia di
dalam laboratorium.
|
|
Rak Tabung Reaksi
Berfungsi : untuk tempat reaksi
kualitatif (tempat tabung reaksi)
|
|
Penjepit Tabung
Berfungsi
: fungsinya untk menjepit
tabung reaksi
|
|
Pembakar
spritus
Berfungsi : Untuk membakar zat atau memanasi larutan
|
|
Gelas Ukur
Berfungsi
: untuk mengukur volum larutan
|
|
Termometer
Berfungsi : untuk mengukur suhu
Pipet tetes
Berfungsi :
Berguna untuk mengambil cairan dalam skala
tetesan kecil.
|
b)
Bahan yang digunakan
1.
Kristal Fenol
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.Fenol laarut dalam ir mempunyai massa molar 94,110C,mempunyai titik didih 181,9oC,dan titik lebur 40,9oC.
2).H2O
H2O bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.Fenol laarut dalam ir mempunyai massa molar 94,110C,mempunyai titik didih 181,9oC,dan titik lebur 40,9oC.
2).H2O
H2O bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
3).NaOH
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. NaOH bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas,sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan..Larutan NaOH akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
4).Ferikoida (FeCl3)
Besi(III) klorida bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl, yang terhidrasi membentuk kabut.Bila dilarutkan dalam air,besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas).
5).HCl
HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih. Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri
E.PROSEDUR
KERJA
1)
Fenol
|
-Mencium baunya
Fenol berbau asam
|
2)
2 ml air
|
-Menambahkan sedikit demi sedikit kristal
fenol dalam tabung reaksi
-Mengocok
-Mengamati kelarutannya
-Memanaskan dan mengocok
-Membagi larutan menjadi dua
-Mengocok
-Mengamati kelarutannya
-Memanaskan dan mengocok
-Membagi larutan menjadi dua
Larutan berwana keruh memisah dan mengapung
dan menjadi larutan homogen pada suhu 60oC
|
3)
Lautan air & fenol I
|
-Menambahkan larutan NaOH tetes demi tetes
Fenol akan menghiang dan akan terbentuk
natrium fenolat (C6H5ONa)
|
4)
Larutan air & fenol II
|
-Mengencerkan
sampai larutan fenol melarut semuanya
-Menambahkan larutan feriklorida (FeCl3)
-Menambahkan HCl
-Memperhatikan perubahan yang terjadi
-Menambahkan larutan feriklorida (FeCl3)
-Menambahkan HCl
-Memperhatikan perubahan yang terjadi
Larutan fenol
berubah menjadi ungu,kemudian wana ungu akan hilang dan larutan berubah
menjadi keruh kembali
|
F.HASIL PENGAMATAN
Sampel
1.Fenol
2. Air
+Kristal fenol
3.Larutan I + NaOH
4.Larutan
II + FeCl3
|
Perlakuan
-Dicatat bau yang khas dari zat
itu
-Dimasukkan
2 ml air ke dalam tabung reaksi
-Ditambahkan sedikit kristal fenol
-Dikocok
-Air telah jenuh,ditambahkan lagi sedikit
fenol
-Dipanaskan
-Diaduk
-Ditambakan larutan NaOH tetes demi tetes
-Diencerkan
-Ditambahkan FeCl3
-ditambahkan HCl
|
Pengamatan
-Zat berbau asam
-Air
berwarna bening
-Larutan berwarna keruh
-Larutan berwarna keruh
-Larutan memisah dan mengapung
-Larutan menjadi homogen
-Suhu 60 o
-Lama-kelamaan fenol menjadi hilang dan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa)
-Larutan putih
berkeruh
-Larutan
berwarna ungu
-Warna ungu hilang dan larutan berubah menjadi warna keruh
|
G.PEMBAHASAN
Sebelum melakukan
praktikum,sebaiknnya sediakan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
ini.Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah kristal fenol,larutan
NaOH,larutan FeCl3,dan HCl.
Dalam percobaan pertama langkah awal
yang dilakukan yaitu mencatat bau yang dihasilkan oleh fenol.Setelah fenol dibau,fenol berbau asam. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion
H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan
anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan
dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat
lebih asam.Hal ini dibuktikan dengan
mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan
yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.
Dari hasil percobaan
kedua yaitu melarutkan kristal fenol
kedalam 2 ml air yang dimasukkan ke
dalam tabung reaksi .Kristal fenol berwana putih dan air berwarna
bening.Setelah dilarutkan keduanya larutan berubah warna menjadi keruh.Kemudian
ditambahkan lagi sedikit demi sedikt
kristal fenol,kemudian dikocok dan diamati kelarutannya.Setelah melarut larutan
tetap berwarna keruh.Mula-mula fenol akan melarut,tapi bila air telah jenuh
ditambahkan lagi fenol maka yang terjadi larutan akan memisah dan mengapung.Setelah itu
larutan tersebut dipanaskan di atas pembakar bunsen dan dikocok lagi,campuran
akan menjadi larutan yang homogen dan pada suhu 60 oC fenol dan air
dapat tercampur.Kemudian larutan tersebut dibagi dua masing-masing dalam tabung
reaksi
Pada percobaan ketiga
yaitu larutan yang sudah dibagi dua
masing-masing dalam tabung reaksi dipisahkan.Pada larutan yang pertama
ditambahkan dengan larutan NaOH tetes demi tetes,maka yang terjadi
lama-kelamaan fenol akan menghilang dan akan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa).Hal
ini disebabkan di mana fenol dapat melepaskan H+.
Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi
seperti itu. Fenol merupakan asam lemah dan dapat membentuk garam dengan logam alkali. Pelepasan ini diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik,
yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan
anionnya.
Pada percobaan yang
keempat yaitu melarutkan larutan yang
kedua dengan larutan FeCl3.Larutan yang kedua diencerkan sampai
lapisan fenol melarut semuanya,larutan tersebut berwarna keruh.Kemudian
ditambahkan dengan larutan FeCl3,maka larutan berubah menjadi ungu
yang merupakan warna khas yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
karena larutan FeCl3 bereaksi dengan fenol yang bersifat asam,
ketika dicampurkan dengan air yang bersifat polar, sehingga terjadilah
perubahan warna.Setelah itu larutan yang tadi ditambahkan lagi dengan FeCl3,ditambahkan
lagi dengan HCl ,warna ungu tadi yang dihasilkan akan hilang,dan laruttan
tersebut berubah warna menjadi keruh.
H.KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan,maka dapat disimpulkan bahwa
1.
Fenol memiliki sifat asam yang jauh lebih kuat dari alkohol karena anion
yang dihasilkan distabilkan oleh resonansi yang diikat oleh cincin aromatis. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat
melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan
anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
2.
Pada percobaan ini
juga kita dapat mengetahui ketika air telah jenuh dan ditambahkan fenol,maka
larutan tersebut akan mengapung dan memisah.Hal tersebut disebabkan oleh
penanbahan fenol.Semakin ditambahkan fenol maka larutan akan memisah.
3.
Selain itu pada
percobaan fenol ini dapat dilihat adanya perubahan warna yang terjadi yaitu
larutan fenol yang ditambahkan dengan FeCl3 berubah menjadi warna
ungu,sedangkan larutan yang ditambahkan dengan HCl larutan berubah warna
menjadi keruh kembali.
I.KEMUNGKINAN
KESALAHAN
1. Kurangnya ketersediaan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum
2. Kurang maksimalnya praktikan dalam pengambilan penentuan
karakteristik atau perubahan-perubahan yang terjadi dalam percobaan
3. Kurangnya konsentrasi pada praktikan saat melakukan percobaan.
4. Ketidaktelitiannya praktikan dalam melakukan
pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chemguide.co.uk/organicprops/phenol/acidity.html. Diakses pada 28 Oktober
2006.
Anwar, C., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
Teaching, Team, 2010. Penuntun Praktikum
Kimia Organik,Gorontalo.laboratorium kimia UNG
http :// senyawa fenol filetype:doc
PERCOBAAN
A.JUDUL :
PENGENALAN GUGUS FUNGSI (FENOL)
B.TUJUAN :
1. Mengenal
perbedaan golongan senyawaan organik berdasarkan gugus fungsinya
2.Membandingkan sifat fisik dan kimia dari
golongan senyawaan organik yaitu hidrokarbon,alkohol,fenol,asam karboksilat,dan
senyawa organic
3.Menguji reaksi gugus fungsi yang penting
dalam bidang kimia,biokimia,dan fisiologi
C.DASAR TEORI
Fenol adalah sekelompok senyawa organik yang
gugus hidroksinya (-OH) langsung melekat pada karbon cincin benzene. Fenol atau
asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau
khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil
(-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa
zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.Aktifator
kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik terletak pada gugus –OH nya,
karena ikatan karbon sp2 lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3
maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah diputuskan. Fenol sendiri bertahan
terhadap oksidasi karena pembentukan suatu gugus karbonil mengakibatkan
dikorbankanya penstabilan aromatik.Fenol umumnya diberi nama menurut senyawa
induknya. Kimiawi fenol telah diketahui lama sebelum pengetahuan kimia organik,
sehingga banyak fenol mempunyai nama-nama umum. Fenol sendiri 10.000 kali lebih
asam dari pada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam dibandingkan alkohol dan
air ialah karena ion fenoksida dimantapkan oleh resonansi.
Fenol memiliki kelarutan
terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang
cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus
hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O−
yang dapat dilarutkan dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik
lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol
dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H.Fenol berlaku sebagai asam lemah
(lebih lemah dari asam karboksilat),sehingga dengan basa dapat menghasilkan
garam yang disebut fenoksida.Fenol dapat juga menghasilkan ester.
Senyawa turunan fenol
lainnya pada bumbu dapur dan sering dijumpai pada cengkeh, vanila dan lainnya,
senyawa tersebut seperti isoeugenol, eugenol, vanili dan timol.
Suatu sifat fenol yang
khas adalah warna yang ditimbulkannya dengan besi (III) klorida (FeCl3),
tetapi warna itu berlainan untuk masing-masing jenis fenol.Atom H pada cincin
fenol lebih mudah diganti disbanding pada benzena.Sehingga fenol dengan air
brom yang cukup segera membentuk endapan putih tribromofenol yang tidak
larut.Reaksi ini juga digunakan untuk menguji adanya fenol.Beberapa turunan
dari senyawa yang penting banyak dipergunakan sebagai antiseptik seperti fenol,
m-klorofenol dan p-bromofenol.
Sifat- sifat dari fenol
yaitu fenol yang murni berupa hablur
yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air, sedangkan larutannya dalam air
bersifat sebagai asam lemah, karena mengalami oksidasi,Senyawa fenol ini
seperti halnya alkohol, dapat dijadikan senyawa eter maupun ester,dalam senyawa
fenol terdapat gugus-OH yang terikat pada atom C yang berikatan rangkap,atom
H dari inti benzene dalam fenol lebih mudah diganti (disubtitusi) dengan
atom atau gugus lain, dari pada atom H dalam inti benzene saja.Penggunaan fenol
yatu digunakan sebagai dis-infektan (antiseptik),untuk pembuatan asam pikrat,
asam salisilat,sebagai pewarna dan resin sitesis,dan
digunakan untuk pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi
rumput liar, dan lainnya,juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu
bara. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada
cengkeh.
Meskipun mirip
dengan alkohol , fenol
memiliki sifat unik dan tidak diklasifikasikan sebagai alkohol (karena gugus
hidroksil tidak terikat pada atom karbon jenuh).
Keasaman dari kelompok hidroksil dalam fenol umumnya menengah antara yang alifatik alkohol dan asam
karboksilat (pK mereka adalah
biasanya antara 10 dan 12).Fenol dapat memiliki gugus hidroksi dua atau lebih
terikat pada cincin aromatik (s) dalam molekul yang sama. Contoh paling
sederhana adalah tiga benzenediols , masing-masing memiliki dua gugus hidroksi
pada cincin benzen.
D.ALAT
DAN BAHAN
a)
Alat – alat yang digunakan
Gambar Alat
|
Nama dan
Fungsi Alat
|
|
Tabung Reaksi
Berfungsi : Fungsi utama
dati tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan zat - zat kimia di
dalam laboratorium.
|
|
Rak Tabung Reaksi
Berfungsi : untuk tempat reaksi
kualitatif (tempat tabung reaksi)
|
|
Penjepit Tabung
Berfungsi
: fungsinya untk menjepit
tabung reaksi
|
|
Pembakar
spritus
Berfungsi : Untuk membakar zat atau memanasi larutan
|
|
Gelas Ukur
Berfungsi
: untuk mengukur volum larutan
|
|
Termometer
Berfungsi : untuk mengukur suhu
Pipet tetes
Berfungsi :
Berguna untuk mengambil cairan dalam skala
tetesan kecil.
|
b)
Bahan yang digunakan
1.
Kristal Fenol
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.Fenol laarut dalam ir mempunyai massa molar 94,110C,mempunyai titik didih 181,9oC,dan titik lebur 40,9oC.
2).H2O
H2O bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.Fenol laarut dalam ir mempunyai massa molar 94,110C,mempunyai titik didih 181,9oC,dan titik lebur 40,9oC.
2).H2O
H2O bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
3).NaOH
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. NaOH bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas,sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan..Larutan NaOH akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
4).Ferikoida (FeCl3)
Besi(III) klorida bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl, yang terhidrasi membentuk kabut.Bila dilarutkan dalam air,besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas).
5).HCl
HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih. Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri
E.PROSEDUR
KERJA
1)
Fenol
|
-Mencium baunya
Fenol berbau asam
|
2)
2 ml air
|
-Menambahkan sedikit demi sedikit kristal
fenol dalam tabung reaksi
-Mengocok
-Mengamati kelarutannya
-Memanaskan dan mengocok
-Membagi larutan menjadi dua
-Mengocok
-Mengamati kelarutannya
-Memanaskan dan mengocok
-Membagi larutan menjadi dua
Larutan berwana keruh memisah dan mengapung
dan menjadi larutan homogen pada suhu 60oC
|
3)
Lautan air & fenol I
|
-Menambahkan larutan NaOH tetes demi tetes
Fenol akan menghiang dan akan terbentuk
natrium fenolat (C6H5ONa)
|
4)
Larutan air & fenol II
|
-Mengencerkan
sampai larutan fenol melarut semuanya
-Menambahkan larutan feriklorida (FeCl3)
-Menambahkan HCl
-Memperhatikan perubahan yang terjadi
-Menambahkan larutan feriklorida (FeCl3)
-Menambahkan HCl
-Memperhatikan perubahan yang terjadi
Larutan fenol
berubah menjadi ungu,kemudian wana ungu akan hilang dan larutan berubah
menjadi keruh kembali
|
F.HASIL PENGAMATAN
Sampel
1.Fenol
2. Air
+Kristal fenol
3.Larutan I + NaOH
4.Larutan
II + FeCl3
|
Perlakuan
-Dicatat bau yang khas dari zat
itu
-Dimasukkan
2 ml air ke dalam tabung reaksi
-Ditambahkan sedikit kristal fenol
-Dikocok
-Air telah jenuh,ditambahkan lagi sedikit
fenol
-Dipanaskan
-Diaduk
-Ditambakan larutan NaOH tetes demi tetes
-Diencerkan
-Ditambahkan FeCl3
-ditambahkan HCl
|
Pengamatan
-Zat berbau asam
-Air
berwarna bening
-Larutan berwarna keruh
-Larutan berwarna keruh
-Larutan memisah dan mengapung
-Larutan menjadi homogen
-Suhu 60 o
-Lama-kelamaan fenol menjadi hilang dan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa)
-Larutan putih
berkeruh
-Larutan
berwarna ungu
-Warna ungu hilang dan larutan berubah menjadi warna keruh
|
G.PEMBAHASAN
Sebelum melakukan
praktikum,sebaiknnya sediakan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan
ini.Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah kristal fenol,larutan
NaOH,larutan FeCl3,dan HCl.
Dalam percobaan pertama langkah awal
yang dilakukan yaitu mencatat bau yang dihasilkan oleh fenol.Setelah fenol dibau,fenol berbau asam. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion
H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan
anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan
dalam air. Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat
lebih asam.Hal ini dibuktikan dengan
mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan
yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.
Dari hasil percobaan
kedua yaitu melarutkan kristal fenol
kedalam 2 ml air yang dimasukkan ke
dalam tabung reaksi .Kristal fenol berwana putih dan air berwarna
bening.Setelah dilarutkan keduanya larutan berubah warna menjadi keruh.Kemudian
ditambahkan lagi sedikit demi sedikt
kristal fenol,kemudian dikocok dan diamati kelarutannya.Setelah melarut larutan
tetap berwarna keruh.Mula-mula fenol akan melarut,tapi bila air telah jenuh
ditambahkan lagi fenol maka yang terjadi larutan akan memisah dan mengapung.Setelah itu
larutan tersebut dipanaskan di atas pembakar bunsen dan dikocok lagi,campuran
akan menjadi larutan yang homogen dan pada suhu 60 oC fenol dan air
dapat tercampur.Kemudian larutan tersebut dibagi dua masing-masing dalam tabung
reaksi
Pada percobaan ketiga
yaitu larutan yang sudah dibagi dua
masing-masing dalam tabung reaksi dipisahkan.Pada larutan yang pertama
ditambahkan dengan larutan NaOH tetes demi tetes,maka yang terjadi
lama-kelamaan fenol akan menghilang dan akan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa).Hal
ini disebabkan di mana fenol dapat melepaskan H+.
Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi
seperti itu. Fenol merupakan asam lemah dan dapat membentuk garam dengan logam alkali. Pelepasan ini diakibatkan
pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik,
yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan
anionnya.
Pada percobaan yang
keempat yaitu melarutkan larutan yang
kedua dengan larutan FeCl3.Larutan yang kedua diencerkan sampai
lapisan fenol melarut semuanya,larutan tersebut berwarna keruh.Kemudian
ditambahkan dengan larutan FeCl3,maka larutan berubah menjadi ungu
yang merupakan warna khas yang dihasilkan. Hal ini disebabkan
karena larutan FeCl3 bereaksi dengan fenol yang bersifat asam,
ketika dicampurkan dengan air yang bersifat polar, sehingga terjadilah
perubahan warna.Setelah itu larutan yang tadi ditambahkan lagi dengan FeCl3,ditambahkan
lagi dengan HCl ,warna ungu tadi yang dihasilkan akan hilang,dan laruttan
tersebut berubah warna menjadi keruh.
H.KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan,maka dapat disimpulkan bahwa
1.
Fenol memiliki sifat asam yang jauh lebih kuat dari alkohol karena anion
yang dihasilkan distabilkan oleh resonansi yang diikat oleh cincin aromatis. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat
melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan
anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
2.
Pada percobaan ini
juga kita dapat mengetahui ketika air telah jenuh dan ditambahkan fenol,maka
larutan tersebut akan mengapung dan memisah.Hal tersebut disebabkan oleh
penanbahan fenol.Semakin ditambahkan fenol maka larutan akan memisah.
3.
Selain itu pada
percobaan fenol ini dapat dilihat adanya perubahan warna yang terjadi yaitu
larutan fenol yang ditambahkan dengan FeCl3 berubah menjadi warna
ungu,sedangkan larutan yang ditambahkan dengan HCl larutan berubah warna
menjadi keruh kembali.
I.KEMUNGKINAN
KESALAHAN
1. Kurangnya ketersediaan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum
2. Kurang maksimalnya praktikan dalam pengambilan penentuan
karakteristik atau perubahan-perubahan yang terjadi dalam percobaan
3. Kurangnya konsentrasi pada praktikan saat melakukan percobaan.
4. Ketidaktelitiannya praktikan dalam melakukan
pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chemguide.co.uk/organicprops/phenol/acidity.html. Diakses pada 28 Oktober
2006.
Anwar, C., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
Teaching, Team, 2010. Penuntun Praktikum
Kimia Organik,Gorontalo.laboratorium kimia UNG
http :// senyawa fenol filetype:doc