Jumat, 27 Juli 2012

Laporan Gugus Fungsi Fenol


PERCOBAAN
A.JUDUL      :
 PENGENALAN GUGUS FUNGSI (FENOL)
B.TUJUAN    :
1. Mengenal perbedaan golongan senyawaan organik berdasarkan gugus fungsinya
2.Membandingkan sifat fisik dan kimia dari golongan senyawaan organik yaitu hidrokarbon,alkohol,fenol,asam karboksilat,dan senyawa organic
3.Menguji reaksi gugus fungsi yang penting dalam bidang kimia,biokimia,dan fisiologi

C.DASAR TEORI
Fenol adalah sekelompok senyawa organik yang gugus hidroksinya (-OH) langsung melekat pada karbon cincin benzene. Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.Aktifator kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik terletak pada gugus –OH nya, karena ikatan karbon sp2 lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3 maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah diputuskan. Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu gugus karbonil mengakibatkan dikorbankanya penstabilan aromatik.Fenol umumnya diberi nama menurut senyawa induknya. Kimiawi fenol telah diketahui lama sebelum pengetahuan kimia organik, sehingga banyak fenol mempunyai nama-nama umum. Fenol sendiri 10.000 kali lebih asam dari pada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam dibandingkan alkohol dan air ialah karena ion fenoksida dimantapkan oleh resonansi.
fenol AFenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml.  Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air.  Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H.Fenol berlaku sebagai asam lemah (lebih lemah dari asam karboksilat),sehingga dengan basa dapat menghasilkan garam yang disebut fenoksida.Fenol dapat juga menghasilkan ester.



Senyawa turunan fenol lainnya pada bumbu dapur dan sering dijumpai pada cengkeh, vanila dan lainnya, senyawa tersebut seperti isoeugenol, eugenol, vanili dan timol.
Suatu sifat fenol yang khas adalah warna yang ditimbulkannya dengan besi (III) klorida (FeCl3), tetapi warna itu berlainan untuk masing-masing jenis fenol.Atom H pada cincin fenol lebih mudah diganti disbanding pada benzena.Sehingga fenol dengan air brom yang cukup segera membentuk endapan putih tribromofenol yang tidak larut.Reaksi ini juga digunakan untuk menguji adanya fenol.Beberapa turunan dari senyawa yang penting banyak dipergunakan sebagai antiseptik seperti fenol, m-klorofenol dan p-bromofenol.
bagan 12.48 



Sifat- sifat dari fenol yaitu  fenol yang murni berupa hablur yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air, sedangkan larutannya dalam air bersifat sebagai asam lemah, karena mengalami oksidasi,Senyawa fenol ini seperti halnya alkohol, dapat dijadikan senyawa eter maupun ester,dalam senyawa fenol terdapat gugus-OH yang terikat pada atom C yang berikatan rangkap,atom H  dari inti benzene dalam fenol lebih mudah diganti (disubtitusi) dengan atom atau gugus lain, dari pada atom H dalam inti benzene saja.Penggunaan fenol yatu digunakan sebagai dis-infektan (antiseptik),untuk pembuatan asam pikrat, asam salisilat,sebagai pewarna dan resin sitesis,dan digunakan untuk pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya,juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh.
Meskipun mirip dengan alkohol , fenol memiliki sifat unik dan tidak diklasifikasikan sebagai alkohol (karena gugus hidroksil tidak terikat pada atom karbon jenuh). Keasaman dari kelompok hidroksil dalam fenol umumnya menengah antara yang alifatik alkohol dan asam karboksilat (pK mereka adalah biasanya antara 10 dan 12).Fenol dapat memiliki gugus hidroksi dua atau lebih terikat pada cincin aromatik (s) dalam molekul yang sama. Contoh paling sederhana adalah tiga benzenediols , masing-masing memiliki dua gugus hidroksi pada cincin benzen.
D.ALAT DAN BAHAN
a)      Alat – alat yang digunakan

Gambar Alat
Nama dan Fungsi Alat
Tabung Reaksi
Berfungsi : Fungsi utama dati tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan zat - zat kimia di dalam laboratorium.
Rak Tabung Reaksi
Berfungsi : untuk tempat reaksi kualitatif (tempat tabung reaksi)
Penjepit Tabung
Berfungsi : fungsinya untk  menjepit tabung reaksi



http://www.p4tkipa.org/image/clip_image040.jpg






Pembakar spritus
Berfungsi : Untuk membakar zat atau memanasi larutan





Gelas Ukur
Berfungsi : untuk mengukur volum  larutan






 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih6DvmJrVRp2csHqI6brykaty4hLRlfB6hP9-a0EWs0oWB2zfxY5UTQUNeWH14Ge5-LZKZlUvUHTWkbp3JAsbB4TRf7oAfpd7ZViDgvEC8OSo1Gyn1SSerdSGe1WVxAws2U3l2FCOMgW4/s320/clip_image050.jpg

Termometer
Berfungsi : untuk mengukur suhu


Pipet tetes
Berfungsi :
Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.


b)     Bahan yang digunakan
1.      Kristal Fenol
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.Fenol laarut dalam ir mempunyai massa molar 94,110C,mempunyai titik didih 181,9oC,dan titik lebur 40,9oC.
2).H2O
H2O
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

3).
NaOH
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. NaOH bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas,sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan..Larutan NaOH akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.

4).
Ferikoida (FeCl3)
Besi(III) klorida bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl, yang terhidrasi membentuk kabut.Bila dilarutkan dalam air,besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas).

5).
HCl
HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih. Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri

E.PROSEDUR KERJA
            1)
       Fenol
                                               -Mencium baunya

Fenol berbau asam

            2)
2 ml air
-Menambahkan sedikit demi sedikit kristal fenol dalam tabung reaksi
-Mengocok
-Mengamati kelarutannya
-Memanaskan dan mengocok
-Membagi larutan menjadi dua                   
Larutan berwana keruh memisah dan mengapung dan menjadi larutan homogen pada suhu 60oC


            3)
Lautan air & fenol I
                                                              -Menambahkan larutan NaOH tetes demi tetes

Fenol akan menghiang dan akan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa)

            4)
Larutan air & fenol II
                                                -Mengencerkan sampai larutan fenol melarut semuanya
                                                -Menambahkan larutan feriklorida (FeCl3)
                                     
           -Menambahkan HCl
                                     
           -Memperhatikan perubahan yang terjadi

Larutan fenol berubah menjadi ungu,kemudian wana ungu akan hilang dan larutan berubah menjadi keruh kembali


F.HASIL PENGAMATAN
Sampel
1.Fenol

2. Air +Kristal fenol







3.Larutan I + NaOH


4.Larutan II + FeCl3







Perlakuan
-Dicatat bau  yang khas dari zat itu
-Dimasukkan 2 ml air ke dalam tabung reaksi
-Ditambahkan sedikit kristal fenol
-Dikocok
-Air telah jenuh,ditambahkan lagi sedikit fenol
-D
ipanaskan
-Diaduk

-Ditambakan larutan NaOH tetes demi tetes


-Diencerkan
-Ditambahkan FeCl3
-ditambahkan HCl




Pengamatan
-Zat berbau asam

-Air berwarna bening

-Larutan berwarna keruh

-Larutan berwarna keruh
-Larutan memisah dan mengapung
-Larutan menjadi  homogen
-Suhu 60 o

-Lama-kelamaan fenol menjadi hilang dan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa)

-Larutan putih berkeruh
-Larutan berwarna ungu
-Warna ungu hilang dan larutan berubah menjadi warna keruh
G.PEMBAHASAN
            Sebelum melakukan praktikum,sebaiknnya sediakan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini.Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah kristal fenol,larutan NaOH,larutan FeCl3,dan HCl.
            Dalam percobaan pertama langkah awal yang dilakukan yaitu mencatat bau yang dihasilkan oleh  fenol.Setelah fenol dibau,fenol berbau asam. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air.  Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam.Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.
            Dari hasil percobaan kedua  yaitu melarutkan kristal fenol kedalam 2 ml air  yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi .Kristal fenol berwana putih dan air berwarna bening.Setelah dilarutkan keduanya larutan berubah warna menjadi keruh.Kemudian ditambahkan  lagi sedikit demi sedikt kristal fenol,kemudian dikocok dan diamati kelarutannya.Setelah melarut larutan tetap berwarna keruh.Mula-mula fenol akan melarut,tapi bila air telah jenuh ditambahkan lagi fenol maka yang terjadi larutan  akan memisah dan mengapung.Setelah itu larutan tersebut dipanaskan di atas pembakar bunsen dan dikocok lagi,campuran akan menjadi larutan yang homogen dan pada suhu 60 oC fenol dan air dapat tercampur.Kemudian larutan tersebut dibagi dua masing-masing dalam tabung reaksi
            Pada percobaan ketiga yaitu larutan  yang sudah dibagi dua masing-masing dalam tabung reaksi dipisahkan.Pada larutan yang pertama ditambahkan dengan larutan NaOH tetes demi tetes,maka yang terjadi lama-kelamaan fenol akan menghilang dan akan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa).Hal ini disebabkan  di mana fenol dapat melepaskan H+.  Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.  Fenol merupakan asam lemah dan dapat membentuk garam dengan logam alkali. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
            Pada percobaan yang keempat  yaitu melarutkan larutan yang kedua dengan larutan FeCl3.Larutan yang kedua diencerkan sampai lapisan fenol melarut semuanya,larutan tersebut berwarna keruh.Kemudian ditambahkan dengan larutan FeCl3,maka larutan berubah menjadi ungu yang merupakan warna khas yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena larutan FeCl3 bereaksi dengan fenol yang bersifat asam, ketika dicampurkan dengan air yang bersifat polar, sehingga terjadilah perubahan warna.Setelah itu larutan yang tadi ditambahkan lagi dengan FeCl3,ditambahkan lagi dengan HCl ,warna ungu tadi yang dihasilkan akan hilang,dan laruttan tersebut berubah warna menjadi keruh.








H.KESIMPULAN
            Dari percobaan yang telah dilakukan,maka dapat disimpulkan bahwa
1.      Fenol memiliki sifat asam yang jauh lebih kuat dari alkohol karena anion yang dihasilkan distabilkan oleh resonansi yang diikat oleh cincin aromatis. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
2.      Pada percobaan ini juga kita dapat mengetahui ketika air telah jenuh dan ditambahkan fenol,maka larutan tersebut akan mengapung dan memisah.Hal tersebut disebabkan oleh penanbahan fenol.Semakin ditambahkan fenol maka larutan akan memisah.
3.      Selain itu pada percobaan fenol ini dapat dilihat adanya perubahan warna yang terjadi yaitu larutan fenol yang ditambahkan dengan FeCl3 berubah menjadi warna ungu,sedangkan larutan yang ditambahkan dengan HCl larutan berubah warna menjadi keruh kembali.




I.KEMUNGKINAN KESALAHAN
1.      Kurangnya ketersediaan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum

2.      Kurang maksimalnya praktikan dalam pengambilan penentuan karakteristik atau perubahan-perubahan yang terjadi dalam percobaan

3.      Kurangnya konsentrasi pada praktikan saat melakukan percobaan.

4.      Ketidaktelitiannya  praktikan dalam melakukan pengamatan












DAFTAR PUSTAKA
^ "The Acidity of Phenol". ChemGuide. Jim Clark. Diakses pada 28 Oktober 2006.
Anwar, C., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
 Teaching, Team, 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik,Gorontalo.laboratorium kimia UNG
http :// senyawa fenol filetype:doc




PERCOBAAN
A.JUDUL      :
 PENGENALAN GUGUS FUNGSI (FENOL)
B.TUJUAN    :
1. Mengenal perbedaan golongan senyawaan organik berdasarkan gugus fungsinya
2.Membandingkan sifat fisik dan kimia dari golongan senyawaan organik yaitu hidrokarbon,alkohol,fenol,asam karboksilat,dan senyawa organic
3.Menguji reaksi gugus fungsi yang penting dalam bidang kimia,biokimia,dan fisiologi

C.DASAR TEORI
Fenol adalah sekelompok senyawa organik yang gugus hidroksinya (-OH) langsung melekat pada karbon cincin benzene. Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang berikatan dengan gugus hidroksil.Aktifator kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik terletak pada gugus –OH nya, karena ikatan karbon sp2 lebih kuat dari pada ikatan oleh karbon sp3 maka ikatan C-O dalam fenol tidak mudah diputuskan. Fenol sendiri bertahan terhadap oksidasi karena pembentukan suatu gugus karbonil mengakibatkan dikorbankanya penstabilan aromatik.Fenol umumnya diberi nama menurut senyawa induknya. Kimiawi fenol telah diketahui lama sebelum pengetahuan kimia organik, sehingga banyak fenol mempunyai nama-nama umum. Fenol sendiri 10.000 kali lebih asam dari pada air. Hal utama mengapa fenol lebih asam dibandingkan alkohol dan air ialah karena ion fenoksida dimantapkan oleh resonansi.
fenol AFenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml.  Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air.  Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H.Fenol berlaku sebagai asam lemah (lebih lemah dari asam karboksilat),sehingga dengan basa dapat menghasilkan garam yang disebut fenoksida.Fenol dapat juga menghasilkan ester.



Senyawa turunan fenol lainnya pada bumbu dapur dan sering dijumpai pada cengkeh, vanila dan lainnya, senyawa tersebut seperti isoeugenol, eugenol, vanili dan timol.
Suatu sifat fenol yang khas adalah warna yang ditimbulkannya dengan besi (III) klorida (FeCl3), tetapi warna itu berlainan untuk masing-masing jenis fenol.Atom H pada cincin fenol lebih mudah diganti disbanding pada benzena.Sehingga fenol dengan air brom yang cukup segera membentuk endapan putih tribromofenol yang tidak larut.Reaksi ini juga digunakan untuk menguji adanya fenol.Beberapa turunan dari senyawa yang penting banyak dipergunakan sebagai antiseptik seperti fenol, m-klorofenol dan p-bromofenol.
bagan 12.48 



Sifat- sifat dari fenol yaitu  fenol yang murni berupa hablur yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air, sedangkan larutannya dalam air bersifat sebagai asam lemah, karena mengalami oksidasi,Senyawa fenol ini seperti halnya alkohol, dapat dijadikan senyawa eter maupun ester,dalam senyawa fenol terdapat gugus-OH yang terikat pada atom C yang berikatan rangkap,atom H  dari inti benzene dalam fenol lebih mudah diganti (disubtitusi) dengan atom atau gugus lain, dari pada atom H dalam inti benzene saja.Penggunaan fenol yatu digunakan sebagai dis-infektan (antiseptik),untuk pembuatan asam pikrat, asam salisilat,sebagai pewarna dan resin sitesis,dan digunakan untuk pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi rumput liar, dan lainnya,juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh.
Meskipun mirip dengan alkohol , fenol memiliki sifat unik dan tidak diklasifikasikan sebagai alkohol (karena gugus hidroksil tidak terikat pada atom karbon jenuh). Keasaman dari kelompok hidroksil dalam fenol umumnya menengah antara yang alifatik alkohol dan asam karboksilat (pK mereka adalah biasanya antara 10 dan 12).Fenol dapat memiliki gugus hidroksi dua atau lebih terikat pada cincin aromatik (s) dalam molekul yang sama. Contoh paling sederhana adalah tiga benzenediols , masing-masing memiliki dua gugus hidroksi pada cincin benzen.
D.ALAT DAN BAHAN
a)      Alat – alat yang digunakan

Gambar Alat
Nama dan Fungsi Alat
Tabung Reaksi
Berfungsi : Fungsi utama dati tabung reaksi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan zat - zat kimia di dalam laboratorium.
Rak Tabung Reaksi
Berfungsi : untuk tempat reaksi kualitatif (tempat tabung reaksi)
Penjepit Tabung
Berfungsi : fungsinya untk  menjepit tabung reaksi



http://www.p4tkipa.org/image/clip_image040.jpg






Pembakar spritus
Berfungsi : Untuk membakar zat atau memanasi larutan





Gelas Ukur
Berfungsi : untuk mengukur volum  larutan






 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih6DvmJrVRp2csHqI6brykaty4hLRlfB6hP9-a0EWs0oWB2zfxY5UTQUNeWH14Ge5-LZKZlUvUHTWkbp3JAsbB4TRf7oAfpd7ZViDgvEC8OSo1Gyn1SSerdSGe1WVxAws2U3l2FCOMgW4/s320/clip_image050.jpg

Termometer
Berfungsi : untuk mengukur suhu


Pipet tetes
Berfungsi :
Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.


b)     Bahan yang digunakan
1.      Kristal Fenol
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya.Fenol laarut dalam ir mempunyai massa molar 94,110C,mempunyai titik didih 181,9oC,dan titik lebur 40,9oC.
2).H2O
H2O
bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

3).
NaOH
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. NaOH bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas,sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan..Larutan NaOH akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.

4).
Ferikoida (FeCl3)
Besi(III) klorida bersifat deliquescent, berbuih di udara lembap, karena munculnya HCl, yang terhidrasi membentuk kabut.Bila dilarutkan dalam air,besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas).

5).
HCl
HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih. Asam klorida ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara. Gas hidrogen klorida dan asam klorida adalah senyawa yang penting dalam bidang teknologi dan industri

E.PROSEDUR KERJA
            1)
       Fenol
                                               -Mencium baunya

Fenol berbau asam

            2)
2 ml air
-Menambahkan sedikit demi sedikit kristal fenol dalam tabung reaksi
-Mengocok
-Mengamati kelarutannya
-Memanaskan dan mengocok
-Membagi larutan menjadi dua                   
Larutan berwana keruh memisah dan mengapung dan menjadi larutan homogen pada suhu 60oC


            3)
Lautan air & fenol I
                                                              -Menambahkan larutan NaOH tetes demi tetes

Fenol akan menghiang dan akan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa)

            4)
Larutan air & fenol II
                                                -Mengencerkan sampai larutan fenol melarut semuanya
                                                -Menambahkan larutan feriklorida (FeCl3)
                                     
           -Menambahkan HCl
                                     
           -Memperhatikan perubahan yang terjadi

Larutan fenol berubah menjadi ungu,kemudian wana ungu akan hilang dan larutan berubah menjadi keruh kembali


F.HASIL PENGAMATAN
Sampel
1.Fenol

2. Air +Kristal fenol







3.Larutan I + NaOH


4.Larutan II + FeCl3







Perlakuan
-Dicatat bau  yang khas dari zat itu
-Dimasukkan 2 ml air ke dalam tabung reaksi
-Ditambahkan sedikit kristal fenol
-Dikocok
-Air telah jenuh,ditambahkan lagi sedikit fenol
-D
ipanaskan
-Diaduk

-Ditambakan larutan NaOH tetes demi tetes


-Diencerkan
-Ditambahkan FeCl3
-ditambahkan HCl




Pengamatan
-Zat berbau asam

-Air berwarna bening

-Larutan berwarna keruh

-Larutan berwarna keruh
-Larutan memisah dan mengapung
-Larutan menjadi  homogen
-Suhu 60 o

-Lama-kelamaan fenol menjadi hilang dan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa)

-Larutan putih berkeruh
-Larutan berwarna ungu
-Warna ungu hilang dan larutan berubah menjadi warna keruh
G.PEMBAHASAN
            Sebelum melakukan praktikum,sebaiknnya sediakan alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini.Senyawa yang digunakan dalam percobaan ini adalah kristal fenol,larutan NaOH,larutan FeCl3,dan HCl.
            Dalam percobaan pertama langkah awal yang dilakukan yaitu mencatat bau yang dihasilkan oleh  fenol.Setelah fenol dibau,fenol berbau asam. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O yang dapat dilarutkan dalam air.  Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam.Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.
            Dari hasil percobaan kedua  yaitu melarutkan kristal fenol kedalam 2 ml air  yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi .Kristal fenol berwana putih dan air berwarna bening.Setelah dilarutkan keduanya larutan berubah warna menjadi keruh.Kemudian ditambahkan  lagi sedikit demi sedikt kristal fenol,kemudian dikocok dan diamati kelarutannya.Setelah melarut larutan tetap berwarna keruh.Mula-mula fenol akan melarut,tapi bila air telah jenuh ditambahkan lagi fenol maka yang terjadi larutan  akan memisah dan mengapung.Setelah itu larutan tersebut dipanaskan di atas pembakar bunsen dan dikocok lagi,campuran akan menjadi larutan yang homogen dan pada suhu 60 oC fenol dan air dapat tercampur.Kemudian larutan tersebut dibagi dua masing-masing dalam tabung reaksi
            Pada percobaan ketiga yaitu larutan  yang sudah dibagi dua masing-masing dalam tabung reaksi dipisahkan.Pada larutan yang pertama ditambahkan dengan larutan NaOH tetes demi tetes,maka yang terjadi lama-kelamaan fenol akan menghilang dan akan terbentuk natrium fenolat (C6H5ONa).Hal ini disebabkan  di mana fenol dapat melepaskan H+.  Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.  Fenol merupakan asam lemah dan dapat membentuk garam dengan logam alkali. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
            Pada percobaan yang keempat  yaitu melarutkan larutan yang kedua dengan larutan FeCl3.Larutan yang kedua diencerkan sampai lapisan fenol melarut semuanya,larutan tersebut berwarna keruh.Kemudian ditambahkan dengan larutan FeCl3,maka larutan berubah menjadi ungu yang merupakan warna khas yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena larutan FeCl3 bereaksi dengan fenol yang bersifat asam, ketika dicampurkan dengan air yang bersifat polar, sehingga terjadilah perubahan warna.Setelah itu larutan yang tadi ditambahkan lagi dengan FeCl3,ditambahkan lagi dengan HCl ,warna ungu tadi yang dihasilkan akan hilang,dan laruttan tersebut berubah warna menjadi keruh.








H.KESIMPULAN
            Dari percobaan yang telah dilakukan,maka dapat disimpulkan bahwa
1.      Fenol memiliki sifat asam yang jauh lebih kuat dari alkohol karena anion yang dihasilkan distabilkan oleh resonansi yang diikat oleh cincin aromatis. Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.
Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
2.      Pada percobaan ini juga kita dapat mengetahui ketika air telah jenuh dan ditambahkan fenol,maka larutan tersebut akan mengapung dan memisah.Hal tersebut disebabkan oleh penanbahan fenol.Semakin ditambahkan fenol maka larutan akan memisah.
3.      Selain itu pada percobaan fenol ini dapat dilihat adanya perubahan warna yang terjadi yaitu larutan fenol yang ditambahkan dengan FeCl3 berubah menjadi warna ungu,sedangkan larutan yang ditambahkan dengan HCl larutan berubah warna menjadi keruh kembali.




I.KEMUNGKINAN KESALAHAN
1.      Kurangnya ketersediaan alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam praktikum

2.      Kurang maksimalnya praktikan dalam pengambilan penentuan karakteristik atau perubahan-perubahan yang terjadi dalam percobaan

3.      Kurangnya konsentrasi pada praktikan saat melakukan percobaan.

4.      Ketidaktelitiannya  praktikan dalam melakukan pengamatan












DAFTAR PUSTAKA
^ "The Acidity of Phenol". ChemGuide. Jim Clark. Diakses pada 28 Oktober 2006.
Anwar, C., 1994, Pengantar Praktikum Kimia Organik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
 Teaching, Team, 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik,Gorontalo.laboratorium kimia UNG
http :// senyawa fenol filetype:doc